Nemathelminthes berasal dari bahasa Latin nematos yang berarti benang dan nelminthes yang berarti cacing, Nemathelminthes berarti cacing benang.
a. Ciri-Ciri Nemathelminthes
- Bentuk tubuh gilig, tidak bersegmen, triploblastik pseudocoelom, dan simetri bilateral.
- Alat pencernakan sudah lengkap (mulut, kerongkongan, usus, dan anus).
- Tidak memiliki sistem sirkulasi.
- Sistem respirasi secara diffusi melalui permukaan kulit.
- Sistem ekskresi terdiri atas saluran lateral yang bermuara di bagian ventral.
- Tubuh luar dilapisi kutikula, dan kedua ujungnya meruncing.
- Sifat kelaminnya dioceus/gonokoris (dapat dibedakan antara jantan dan betina). untuk jantan ukurannya lebih kecil dan kedua ujungnya meruncing. untuk betina ukurannya lebih besar dan kedua ujungnya membulat. Belum diketahui reproduksi secara aseksual.
- Bersifat kosmopolit di air laut, air tawar, maupun parasit pada tubuh manusia.
b. Contoh Nemathelminthes
1. Ascaris lumbricoides (Cacing Perut)
- Parasit pada manusia, penyakit yang ditimbulkan dinamakan ascariasis.
- Tubuh yang jantan melengkung dan ukuran lebih kecil.
- Siklus hidupnya : telur berembrio keluar bersama feces manusia yang dapat bertahan beberapa minggu. Bila termakan bersama makanan / minuman akan menetas dalam usus menembus dinding usus melewati hati, arteri pulmonalis, jantung, paru–paru, trakea dan tertelan ke sistem pencernakan masuk ke usus halus dan tumbuh menjadi cacing dewasa.
2. Ascaris megalochepala , parasit pada usus kuda
3. Ascaris suilae, parasit pada usus Babi
4. Ancylostoma duodenale / Necator americanus (cacing tambang). Parasit pada manusia karena menimbulkan penyakit (ancylostomiasis).
Siklus hidupnya Ancylostoma:
Cacing betina hidup di usus manusia menghasilkan telur, dan keluar bersama feces menjadi larva rabditiform, selama 1-2 hari berganti kulit menjadi larva filariform yang siap menginfeksi dan masuk menembus pori – pori kulit. Selanjutnya mengikuti aliran darah menuju jantung, paru–paru, trakea, kerongkongan, dan masuk ke lambung. Perkembangan menjadi dewasa di usus halus. Cacing ini dapat menyebabkan anemia .
5. Enterobius vermicularis / Oxyuris vermicularis ( cacing kremi ).
Parasit pada usus besar manusia (oxyurasis).
Siklus hidupnya : secara autoinfeksi (menginfeksi diri sendiri), yaitu cacing betina bertelur di sekitar anus yang menyebabkan rasa gatal. Pada saat digaruk akan menempel pada jari, sehingga pada saat makan akan terbawa ke usus halus dan menetas. Bila dewasa terjadi perkawinan di usus besar dan bertelur di sekitar anus.
6. Filaria bancrofti / Wucheria bancrofti (cacing kaki gajah).
Parasit pada manusia (filariasis / elephantiasis atau penyakit kaki gajah).
Siklus hidupnya : melalui pembuluh limfe (kelenjar getah bening). Cacing betina menghasilkan larva (mikrofilariae) yang aktif masuk ke peredaran darah. Sebagai perantaranya adalah nyamuk jenis Culex festigens dan Aedes polynesiensis. Pada saat nyamuk menghisap darah manusia, saat itu juga larva filaria masuk ke peredaran darah dan berkembang di pembuluh limfe. Bila populasinya banyak akan menyumbat cairan limfe.
7. Loa loa ( cacing. mata), parasit pada manusia
8. Heterodera radixicola (cacing akar) , parasit pada akar leguminosa.
9. Anguilula aceti (cacing cuka ), terdapat pada cuka yang membusuk.
10. Trichinella spiralis (cacing otot), terdapat pada rangka.
11. Trichuris sp (cacing cambuk).
c. Peranan Nemathelminthes
Hampir semua jenis Nemathelminthes merugikan (pathogen)
by. Aslam